Rabu, 13 Juni 2012

Perubahan fisiologis masa nifas


1.    Uterus
Secara berangsur-angsur menjadi kecil ( involusi ) sehingga akhirnya kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan Uterus Masa Nifas
Involusi
Tinggi Fundus Uteri
Berat uterus
Bayi lahir
Setinggi pusat
1000 gram
Plasenta lahir
2 jari dibawah pusat
750 gram
7 hari ( 1 minggu )
Pertengahan symfisis-pusat
500 gram
14 hari ( 2 minggu )
Tidak teraba diatas symfisis
350 gram
42 hari ( 6 minggu )
Bertambah kecil
50 gram
56 hari ( 8 minggu )
Normal
30     ram
( Rustam, 1998, hal 115 ).
2.    Bekas implantasi plasenta
Mengecil karena kontraksi dan menonjol ke cavum uteri dengan diameter 7,5 cm. Setelah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada minggu ke enam 2,4 cm dan akhirnya pulih kembali.
3.    Luka-luka
Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6 – 7 hari.
4.    Rasa sakit
Rasa sakit disebut after pains ( mules-mules ) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2 – 9 hari pasca persalinan
5.    Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Pengeluaran lochea dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya, sebagai berikut :
a)Lochea rubra/merah/kruenta, muncul hari 1 – 4 post partum, berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo, dan mekonium.
b) Lochea sanguinolenta cairan berwarna merah kecoklatan dan berlendir, berlangsung pada hari ke 5 – 7 post partum.
c)   Lochea serosa berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum leukosit dan robekan/laserasi plasenta. Muncul pada hari ke 7 – 14 post partum.
d) Lochea alba/putih mengandung leukosit, sel deciduas, sel epitel, selaput lendir serviks dan serabut jaringan mati. Berlangsung selama 2 – 6 minggu post partum.
e)  Kelainan pada lochea, yaitu lochea purulenta ( terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan bau busuk ) dan lochea locheostasis ( lochea tidak lancar keluarnya )
6.    Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat luka kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2 – 3 jari, dan setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari.
7.    Ligament-ligament
Ligament, fasia dan diafhragma pelvis yang meregang waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur mengkerut dan menjadi pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena ligamentum rotundum menjadi kendor ( Rustam, Mochtar : 1998) 
8.    Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta perenggangan yang sangat besar selama proses persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6 – 8 minggu post partum.
9.    Sistem perkemihan
Karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasma oleh iritasi muskulus sfingter ini selama persalinan, adanya oedema kandung kemih, oedema trigonium menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga sering terjadi retensio urine. Kandung kemih dalam masa puerpurium sangat sensitive dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau sesudah buang air kecil masih tertinggal urine residual. Sisa urine dan trauma waktu persalinan mempermudah terjadinya infeksi.   

Senin, 04 Juni 2012

Pola pertambahan berat badan Ibu hamil menurut BMI


Pola pertambahan berat badan setiap trimester rata-rata kenaikan hanya 1-2,5 kg, kemudian meningkat 0,3 – 0,5 kg perminggu. Pola pertambahan BB selama kehamilan dapat kita lihat pada table BMI:
 
Tabel Indek Mata Tubuh/Body Masa Indek ( IMT/BMI )
BMI Pra hamil
Pertambahan Total yang dianjurkan
PON
Kilogram
Under Weight ( BMI < 17,0 )
28 – 40
12,5 – 18
Normal ( BMI 18,5 – 25 )
25 – 35
11,5 – 16
Hight ( BMI > 25,1 – 27,0 )
15 – 25
7 – 11,5
Obesitas ( BMI > 27,0 )
< 15
< 7
                             
                Komponen pertambahan Berat badan dapat kita lihat pada table
Tabel komponen pertambahan BB wanita hamil
NO
Komponen Kandungan
Berat ( gram ) 40 minggu
1
Berat janin
3300
2
Plasenta
650
3
Cairan ketuban/Amnion
800
4
Pembesaran rahim
900
5
Pembesaran Payudara
400
6
Penambahan volume darah ibu
1250
7
Cadangan makanan ibu
5200
8
Lemak
4000
Jumlah
16500

Jika dilihat dari tabel, maka BMI dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.   Under weight (BMI sebelum hamil < 19,8)
Bagi wanita yang under weight selama kehamilan, harus meningkatkan berat badan 12,5 – 18 kg. Berat badan minimal janin dijabarkan pada proses fisiologis yang kumulatif 9 kg yang berupa : Janin, placenta, air ketuban, hipertrofi uterus dan payudara, peningkatan volume darah serta retensi cairan eksternal dan internal, sedangkan yang 3,5 kg sebagian besar berupa lemak simpanan ibu ( Williams, 2005; hal 252 ).
Bila berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badanya selama hamil kurang dari normal, maka bayinya akan beresiko lahir dengan Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ).
b.   Normal ( BMI 19,8 – 26,0 )
c.    Over Weight ( BMI sebelum hamil > 26,0 )
Hipertensi sering terjadi pada wanita gemuk, wanita dengan BB lebih dari 77,3 kg mempunyai kecenderungan terjadinya kematian janin ( IUFD ).
d.   Obesitas( BMI sebelum hamil > 29,0 ) ( Bobak, 2004; hal 255 )
e.    Untuk menghitung berat badan ibu sebelum hamil guna menentukan penambahan berat badan yang dibutuhkan selama hamil, maka dapat digunakan rumus sebagai berikut :
                      
      BMI   =   BB sebelum hamil
                            TB ( M )²