Selasa, 31 Juli 2012

Faktor-faktor Resiko Dalam Kehamilan



1) 
Terlalu Muda (Primi Muda)
a) Pengertian Terlalu Muda (Primi Muda)
Terlalu Muda (Primi Muda) adalah ibu hamil pertama pada usia kurang dari 20 tahun. Dimana kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siapmenghadapi kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu (BKKBN, 2007:4).
b)   Resiko Yang Dapat Terjadi
Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu muda (primimuda) adalah :
(1).  Bayi  lahir belum cukup bulan
(2). Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir
(3). Perdarahan dapat terjadi setelah bayi lahir
c)   Alasan yang perlu diketahui adalah :
(1).  Secara fisik
Kondisi rahim dan panggul belun berkembang secara optimal, mengakibatkan kesakitan dan kematian bagi ibu dan bayinya. Pertumbuhan dan perkembangan fisik ibu terhenti/terhambat.
(2). Secara mental
Tidak siap menghadapi perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan.
2)   Terlalu Tua (Primi Tua)
a)    Pengertian Terlalu Tua (Primi Tua)
Terlalu Tua (Primi Tua) adalah ibu hamil pertama pada usia ≥ 35 tahun. Pada usia ini organ kandungan menua ,jalan lahir tambah kaku, ada kemungkinan besar ibu hamil mendapat anak cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan (Rochjati, 2003:51).
b)   Resiko Yang Dapat Terjadi
Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu tua(primi tua ≥ 35 tahun) adalah :
(1).  Hipertensi/tekanan darah tinggi
(2). Pre-eklamspsi
(3). Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelum persalinan dimulai
(4). Persalinan macet: ibu yang mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir biasa.
(5). Perdarahan setelah bayi lahir
(6). Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah/BBLR < 2500gr
c)   Alasan yang perlu diketahui adalah :
a) Pada usia ini kondisi kesehatan ibu mulai menurun
b) Fungsi rahim menurun
c)  Kualitas sel telur berkurang
d)   Meningkatnya komplikasi medis dan persalian
3)   Terlalu Dekat Jarak Kehamilan
a)   Pengertian Terlalu Dekat Jarak Kehamilan
Terlalu Dekat Jarak Kehamilan adalah jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari 2 tahun (24 bulan). Kondisi rahim ibu belum pulih, waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang (BKKBN, 2007, hlm 6).
b)   Resiko Yang Dapat Terjadi Menurut BKKBN, 2007
resiko yang mungkin terjadi pada kehamilan jarak dekat adalah
(1).  Keguguran
(2). Anemia
(3). Bayi lahir belum waktunya
(4). Berat badan lahir rendah (BBLR)
(5). Cacat bawaan
(6). Tidak optimalnya tumbuh kembang balita
c)   Alasan yang perlu diketahui adalah
a)    Kondisi rahim ibu belum pulih
b)     Dapat mengakibatkan terjadinya penyulit dalam kehamilan
c)     Waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang
4)   Terlalu Banyak Anak (Grande Multi)
a. Pengertian Terlalu Banyak Anak (Grande Multi)
Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) adalah ibu pernah hamil atau melahirkan lebih dari 4 kali atau lebih.  Kemungkinan akan di temui kesehatan yang terganggu, kekendoran pada dinding perut, tampak pada ibu dengan perut yang menggantung (Rochjati, 2003: 60).
b.   Resiko Yang Akan Terjadi
Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu banyak anak (4 kali melahirkan) adalah
1)    Kelainan letak, persalinan letak lintang
2)   Robekan rahim pada kelainan letak lintang
3)   Persalinan lama
4)   Perdarahan pasca persalinan
c.    Alasan yang perlu diketahui adalah :
1)    Dapat mengakibatkan terjadinya ganguan dalam kehamilan
2)   Dapat menghambat proses perslainan, seperti kelainan letak
3)   Tumbuh kembang anak kurang optimal
4)   Menambah beban ekonomi keluarga
Manfaat yang akan diperoleh dalam menghindari 4T adalah
a.    Bagi kehamilan yang akan terjadi adalah kehamilan yang diinginkan, maka proses kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan aman dan sehat.
b.     Ibu akan mempunyai kesehatan reproduksi yang prima dan memiliki waktu yang cukup untuk merawat diri dan keluarga.
c.     Anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal, sehat, cerdas, dan mempunyai peluang mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
d.    Keluarga mempunyai peluang untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan kesejahteraan