Sabtu, 02 Juli 2011

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


A.    PENGERTIAN PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu PHBS Rumah Tangga, PHBS Sekolah, PHBS Tempat Kerja, PHBS Sarana Kesehatan, PHBS Tempat-tempat Umum.

B.     BIDANG PHBS
Bidang PHBS yaitu :
a.    Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun mandi minimal 2x/hari, dan lain-lain.
b.   Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain-lain
c.    Bidang Kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain-lain

C.    MANFAAT PHBS
a.    Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
b.    Rumah tangga sehat dapat meningkat produktivitas kerja anggota keluarga
c.    Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang
d.   Tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi
e.    Seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan
f.     Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota
g.    Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
h.    Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain





D.    INDIKATOR PHBS
a.    Pengertian Indikator
    Indikator diperlukan untuk menilai apakah aktifitas pokok yang dijalankan telah sesuai dengan rencana dan menghasilkan dampak yang diharapkan. Dengan demikian indikator merupakan suatu alat ukur untuk menunjukkan suatu keadaan atau kecenderungan keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian.
b.   Persyaratan Indikator
Indikator harus memenuhi persyaratan antara lain :
1)   Nyata (solid), dapat mengukur sesuatu yang sebenarnya dapat diukur oleh indikator tersebut.
2)   Obyektif, harus memberikan hasil yang sama, walaupun dipakai oleh orang yang berbeda dan pada waktu yang berbeda.
3)   Sensitif, dapat mengukur perubahan sekecil apapun.
4)   Spesifik, dapat mengukur perubahan situasi yang lebih khusus
c.    Jenis-jenis indikator
     Jenis indikator ada 3, yaitu indikator input, indikator proses dan indikator output/outcome. Apabila diuraikan sebagai berikut :
1)   Indikator Input
Yaitu indikator yang berkaitan dengan penunjang pelaksanaan program dan turut menentukan keberhasilan program, seperti : tersedia air bersih, tersedia jamban yang bersih, tersedia tempat sampah, dll.
2)   Indikator Proses
Yaitu indikator yang menggambarkan bagaimana proses kegiatan/program berjalan atau tidak, seperti: terpelihara tempat penampungan air, tersedia alat pembersih jamban, digunakan dan dipeliharanya tempat sampah dan lain-lain.
3)   Indikator output/outcome
Yaitu indikator yang menggambarkan bagaimana hasil output suatu program kegiatan telah berjalan atau tidak, seperti : Digunakannya air bersih, digunakannya jamban, di halaman dan di dalam ruangan dalam keadaan bersih dll. Ukuran-ukuran yang sering digunakan sebagai indikator adalah angka absolut, rasio, proporsi, angka/tingkat. Yang perlu diingat suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan, tetapi kadang-kadang hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy).

d.   Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Mengacu pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapkan berdasarkan area / wilayah :
1)   Indikator Nasional
Ditetapkan 3 indikator, yaitu:
a)    Persentase penduduk tidak merokok.
b)   Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.
c)    Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.
Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan regional (Mega Country Health Promotion Network. Healthy Asean Life Styles), seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain mengakibatkan penyakit seperti jantung, kankerparu-paru juga disinyalir menjadi entry point untuk narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan menj adikan generasi yang lemah/generasi yang hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan melahirkan bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan produktifitas menurun. Kurang aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain.
2)   Indikator Lokal Spesifik
Yaitu indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Ada 16 indikator yang dapat digunakan uttuk rnengukur perilaku sehat sebagai berikut :
a)    lbu hamil memeriksakan kehamilannya.
b)   Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
c)    Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.
d)   Balita ditimbang.
e)    Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
f)    Bayi di imunisasi lengkap.
g)   Penduduk minum air bersih yang masak.
h)   Penduduk mengajukan jamban sehat.
i)     Penduduk mencuci tangan pakai sabun.
j)     Penduduk menggosok gigi sebelum tidur.
k)   Penduduk tidak menggunakan napza.
l)     Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.
m) Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan , SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
n)   Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur hipertensi.
o)   Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.
p)   Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah kesehatan yang ada didaerah
e.    Indikator PHBS di tiap tatanan
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, tatanan Sekolah, tatanan sarana kesehatan.
a)      PHBS di Rumah Tangga
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 7  PHBS di Rumah Tangga yaitu :
1.    Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan.
2.    Memberi ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja sejak lahir kepada bayi sejak usia 0-6 bulan. Hal yang diperhatikan adalah untuk  bayi usia kurang dari 6 bulan (1 hari- 5 bulan) diberikan ASI tanpa makanan dan minuman lain kecuali pemberian air putih untuk minum obat
3.    Menimbang bayi dan balita setiap bulan adalah menimbang bayi dan balita mulai umur 0-59 bulan, setiap bulan dan dicatat dalam kartu menuju sehat (KMS) secara berturut-turut dalam 3 bulan terakhir.
4.    Menggunakan air bersih adalah rumah tangga atau keluarga yang menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari hari (mandi, mencuci dan memasak) yang memenuhi syarat fisik (tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau) yang berasal dari air sumur yang terlindung, sumur pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan dan air ledeng. Jarak antara sumber air dengan tempat penampungan kotoran atau limbah minimal 10 m.
5.    Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun adalah anggota rumah tangga yang selalu mencuci tangan setiap kali tangan kotor, sebelum dan sesudah makan, sebelum merawat anak dan sesudah buang air besar dengan memakai sabun serta air bersih yang mengalir.
6.    Menggunakan jamban sehat adalah rumah tangga atau keluarga yang menggunakan jamban / wc / safety tank atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir.
7.    Memberantas jentik di rumah adalah anggota keluarga yang melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di rumah 1x dalam seminggu pada tempat penampungan air, bak mandi, vas bunga, wadah pembuang air, dispenser, barang-barang bekas dan tempat yang dapat menampung air.
Dan 3 indikator gaya hidup sehat
1.    Makan buah dan sayur setiap hari adalah anggota rumah tangga yang mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari.
2.    Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah anggota keluarga yang melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (jalan, lari, senam) dan kegiatan dalam rumah tangga seperti mencuci pakaian / mobil, mengepel lantai, berkebun.
3.    Tidak merokok di dalam rumah adalah setiap anggota rumah tangga tidak merokok dalam rumah. Hal ini dimaksudkan agar tidak menjadikan anggota keluarga lainnya sebagai perokok pasif yang berbahaya bagi kesehatan.
b)      PHBS di tempat kerja
PHBS di tempat kerja merupakan upaya memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan PHBS di tempat kerja diperlukan untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif. Manfaat PHBS di tempat kerja diantaranya masyarakat di sekitar tempat kerja menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, serta lingkungan di sekitar tempat kerja menjadi lebih bersih, indah, dan sehat. Indikator tatanan tempat kerja :
a.    Tidak merokok di tempat kerja.
b.    Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
c.    Melakukan olah raga secara teratur/aktivitas fisik.
d.   Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil.
e.    Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
f.     Menggunakan air bersih.
g.    Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
h.    Mebuang sampah pada tempatnya.
i.      Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
c)      PHBS di tempat umum
PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.
Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit. Indikator tatanan temapat-tempat umum :
a.    PHBS di pasar
(1) Menggunakan air bersih
(2) Menggunakan jamban
(3) Membuang sampah pada temapatnya
(4) Tidak merokok di pasar
(5) Tidak meludah sembarangan
(6) Memberantas jentik nyamuk
b.    PHBS di tempat ibadah
(1) Menggunakan air bersih
(2) Menggunakan jamban
(3) Membuang sampah pada temapatnya
(4) Tidak merokok di tempat ibadah
(5) Tidak meludah sembarangan
(6) Memberantas jentik nyamuk
c.    PHBS di rumah makan
(1) Menggunakan air bersih
(2) Menggunakan jamban
(3) Membuang sampah pada tempatnya
(4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
(5) Tidak merokok di rumah makan
(6) Menutup makanan dan minuman
(7) Tidak meludah sembarangan
(8) Memberantas jentik nyamuk

d.   PHBS di angkutan umum
(1) Menggunakan air bersih
(2) Menggunakan jamban
(3) Membuang sampah pada tempatnya
(4) Tidak merokok di angkutan umum
(5) Tidak meludah sembarangan
d)      PHBS di sekolah
PHBS Sekolah (Institusi Pendidikan) adalah tempat diselenggarakannya
proses belajar mengajar secara formal, dimana terjadi transformasi ilmu pengetahuan
dari para guru/pengajar kepada anak didiknya. PHBS Sekolah (Institusi Pendidikan)
berarti suatu upaya yang dilakukan untuk memberdayakan dan meningkatkan
kemampuan pengajar maupun anak didiknya dalam berperilaku hidup bersih dan
sehat. Sekolah (Institusi pendidikan) yang dimaksud adalah dari tingkat SD/MI,
SLTP/MTs sampai dengan SLTA/MA
. Manfaat PHBS di sekolah di antaranya :
a.    Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
b.    Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik
c.    Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat)
d.   Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
e.    Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain
Indikator tatanan sekolah :
(1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun
(2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
(3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
(4) Olahraga yang teratur dan terukur
(5) Memberantas jentik nyamuk
(6) Tidak merokok di sekolah.
(7) Menimbang berat badan dan mengukur  tinggi badan setiap bulan.
(8) Membuang sampah pada tempatnya


e)      PHBS di institusi
PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS.
PHBS di Institusi Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat. Indikator ditatanan institusi kesehatan :
(1) Menggunakan air bersih
(2) Menggunakan jamban
(3) Membuang sampah pada tempatnya
(4) Tidak merokok di instituisi kesehatan
(5) Tidak meludah sembarangan
(6) Memberantas jentik nyamuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar